Kisah Pilu Nenek Penjual Bunga Di Pemakaman Kijang Kota

Yudi Iskandar beserta Istri dan Babinsa saat mengunjungi rumah Nek Ntin
KEPRINEWS | BINTAN - Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari, Nek Ntin ( 65 tahun ) warga Kijang Kota yang sudah paruh baya dan sering mengalami sakit dibagian perutnya tetap menjajakan bunga dilokasi pemakaman Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur. sebagai penjual bunga untuk masyarakat yang datang berziarah kekuburan, Nek Ntin tetap bekerja dengan semangat karena Nek Ntin harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Bertempat tinggal di sebuah gubuk reyot san apabila hujan turun nek Ntin harus memastikan barang barang dan peralatan miliknya jangan sampai basah, dan diatas tanah milik orang lain tidak jauh dari TPU merupakan solusi terbaik yang dapat di jalani oleh Nek Ntin.
Nek Ntin terpaksa harus bekerja keras dengan membanting tulang karena dalam prinsip hidupnya ia tidak mau berpangku tangan kepada pemberian dan belas kasih orang. Ketika di tanya oleh Yudi Iskandar bersama Istri dan Babinsa Koptu Juju yang kebetulan datang untuk menyambangi dikediamannya, Yudi mendapatkan cerita dari Nek Ntin “Biarlah Nenek terus bekerja, kalau di rumah saja tidak betah dan apabila nenek bekerja uang yang didapat bisa untuk mencukupi makan sehari-hari, Alhamdulillah,” katanya.
Tidak jarang juga bunga yang ia jual terpaksa dibuang karena layu tidak laku terjual. Dan seruan dari pemerintah agar masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah makin menambah sulit pendapatannya sehari-hari. Niatnya untuk mengumpulkan sedikit Rupiah terlebih saat bulan Ramadan ini harus pupus dan walaupun tidak punya uang saya tidak boleh menjadi seorang pengemis.” ungkapnya
Ditambahkan kembali oleh Nek Ntin apalagi saat sekarang ini zaman Corona sangat sulit dan sakit. Kalau ada yang meninggal paling yang datang hanya keluarganya, dan tidak lebih dari lima orang, dan Sementara kalau yang meninggal karena penyakit virus Corona, keluarganya pun tidak ada yang datang paling yang datang ke pemakaman dan menguburkan jenazah hanya orang -orang yang mengenakan seragam mirip robot, Ya mereka itu kayak robot pakaiannya putih, orangnya besar besar," kata Nek Ntin.
Pada kesempatan ini Yudi Iskandar bersama Istri dan Babinsa Koptu Juju sambil memberikan sedikit pengobat luka dalam menjalani kehidupan berupa sembako Yudi berpesan kepada Nek Ntin kalau kita kerja maka hasil yang akan didapatkan jauh bernilai lebih, dan itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah ibadah dan kehormatan yang pantas kita perjuangkan dan kita dapatkan, pesan Yudi.