Perjuangan Ibu Tumini Menghadapi Kanker, Tabah Dan Kuat itu Pedomannya

Yudi Iskandar dalam silaturahminya kepada Ibu Tumini penderita kanker getah bening
SIGAPNEWS | BINTAN - Salah satu jenis penyakit kanker yang bisa diketahui gejalanya sejak dini adalah kanker Limfoma Hodgkin. Dimana jenis penyakit kanker ini lebih dikenal oleh masyarakat karena menyerang kelenjar getah bening yang terletak di leher dan kepala. Salah satu gejalanya adalah munculnya sebuah benjolan di area tersebut.
Dalam sebuah diskusi singkat di Kawal, seorang penderita kanker getah bening bernama Tumini (52 tahun) dan merupakan warga Kawal adalah penderita kanker pada bagian lehernya, Tumini menceritakan kisah pengalamannya dalam melawan kanker bagian leher. Dari cerita dan pengalamannya itu bisa menjadi sebuah inspirasi bagi masyarakat lainnya, yang barangkali pernah memiliki gejala serupa agar lebih menyadari tentang keberadaan penyakit tersebut.
Dalam kisahnya Tumini menjelaskan, “Selama perjalanan penyakit yang ia derita itu mulanya berawal dari puluhan tahun yang lalu, bermula dari sakit demam tinggi dan muncul benjolan kecil di leher, awalnya Tumini menganggap dan mengira itu hanyalah sakit biasa, namun lama kelamaan kondisi saya semakin memburuk,” ungkapnya.
Dan ternyata benjolan yang berada di lehernya itu semakin membesar dan mengakibatkan sesak di dada, badan terasa lemas, dan dirinya mengalami kelelahan yang ekstrem. Setelah dilakukan pengangkatan benjolan di leher, serta mengangkat rahang bawah, ternyata diagnosa akhirnya ditegakkan bahwa dirinya terkena kanker bagian leher.
Tumini berpesan untuk para pejuang kanker, jika memang diagnosa sudah ditegakkan, jalani saja pengobatannya sembari tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Tumini menilai kanker bukan akhir dari kehidupan, "Justru kanker adalah tanda bahwa kamu itu spesial dan kuat serta mampu melawan dan menaklukkannya,” ujar Tumini.
Yudi Iskandar bersama Kakek Hatta merupakan salah satu dari pendengar kisah dan perjuangan Ibu Tumini, dan mereka merasa ibu Tumini itu sosok wanita yang kuat dan tabah, karena selama kurun waktu puluhan tahun ibu Tumini sanggup menjalani derita yang diakibatkan oleh penyakitnya.
Kedatangan Yudi Iskandar bersama Kakek Hatta adalah salah satu bentuk dari rasa kepedulian antar sesama manusia, apalagi terhadap kondisi dan kesehatan warga disekitar. Dengan secuil rezeki yang ada Yudi Iskandar datang bukan niat untuk mengobati tetapi hanya sedikit meringankan beban derita yang di alami oleh Ibu Tumini dalam persiapannya menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H ditahun ini.
Source : Yudi Iskandar