Kerahkan APBD Dan CSR Perusahaan, Gubernur All Out Cari Solusi Demi Kepri Terang

Gubernur upayakan all out untuk listri masuk deda
SIGAPnews.co.id - Kepri, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad all out cari jalan keluar demi tuntasnya program 'Kepri Terang' hingga akhir Desember 2021 ini. Berbagai strategi di upayakan, dari koordinasi lintas lembaga dan kementerian, pemanfaatan dana CSR sejumlah perusahaan, hingga penganggaran melalui APBD.
"Kepri Terang ini menjadi target yang terus kita kejar. Tahun ini Pemerintah menargetkan 15 desa bisa masuk listrik. Sementara baru 9 desa yang sudah teraliri, sisa 6 desa lagi di Anambas yang insya Allah selesai sampai akhir Desember tahun ini,” kata Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, Kamis (28/10)
Untuk mensukseskan program Kepri Terang ini, Gubernur menjelaskan jika Pemprov Kepri telah berhasil mendorong perusahaan-perusahaan melalui dana CSR nya yang langsung diserahkan kepada PLN. Sehingga PLN bisa memasang jaringan sampai ke pemukiman warga, melakukan penyambungan aliran dan meteran ke rumah-rumah masyarakat. Selanjutnya masyarakat hanya tinggal memasang instalasinya di rumah masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.
"Nah, selain itu, kita juga sudah memikirkan untuk masyarakat di Kepri yang betul-betul tidak mampu dan memang sangat-sangat susah, atau tidak punya kemampuan sama sekali untuk sekedar memasang instalasi di rumahnya. Maka, untuk itulah kita sudah siapkan dana Rp1 miliar. Dengan dana tersebut minimal bisa 1000 rumah terbantu untuk rumahnya bisa teraliri listrik, sampai dengan instalasinya sekalian," terang Gubernur.
Mantan anggota komisi V DPR RI ini juga kembali menegaskan, hingga akhir Desember tahun ini, seluruh Kepri dipastikan sudah akan teraliri listrik. Tidak akan ada lagi daerah di Kepri yang masyarakatnya mengeluh karena belum teraliri listrik.
"Kita akan berupaya terus, agar bagaimana seluruh masyarakat di Kepri bisa terbantu dengan listrik masuk desa sehingga setiap rumahnya bisa teraliri listrik. Dan jika semua daerah sudah teraliri, maka Kepri terang pun benar-benar terwujud. Dan pasti hal ini akan memberi nilai tambah dari sisi ekonomi masyarakat dan akan memudahkan anak-anak kita belajar. Muaranya mensejahterakan dan mencerdaskan," kata Gubernur lagi.
Terkhusus untuk 9 desa dan 2 dusun di Kepri yang saat ini sudah dialiri liatrik, Gubernur berpesan agar masyarakat mensyukurinya. Dengan harapan masuknya listrik ke desa ini bisa dirasakan dan dimanfaatkan dengan baik.
"Di desa-desa tersebut sebelumnya listrik maksimal hanya nyala selama 7 jam dalam sehari. Dan sekarang sudah 14 jam. Awalnya dari 7 jam, hanya bertambah menjadi 12 jam. Namun saya meminta tambahan 2 jam lagi kepada PLN, supaya seragam. Alhamdulillah dari PLN memberikan itu," ucap Gubernur.
Adapun 9 Desa dan 2 Dusun di Kepri yang baru saja teraliri listrik melalui program Kepri Terang nya di Pemprov Kepri adalah, di Kabupaten Karimun di Desa Semembang, Desa Degong, Desa Selat Mie, Desa Sanglar dan Desa Ngal.
Sedangkan di Kabupaten Anambas ada Desa Sunggak, Desa Air Putih dan Desa Lingai. Kemudian ada Desa Busun Panjang di Kabupaten Lingga dan Dusun Binjai serta Dusun II Harapan Jaya di Kabupaten Natuna.
Secara rinci, Gubernur menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan program Kepri terang ini, ternyata justru permasalahn muncul setelah jaringan PLN masuk ke desa-desa. Dimana masyarakat yang menyambungkan meteran listrik ke rumah sangat sedikit, dikarenakan ketidak mampuan masyarakat desa atas besarnya beban biaya pemasangan yang ditetapkan oleh PLN, baik untuk pemasangan meteran dan instalasinya.
Standard pemasangan instalasi di rumah-rumah biasanya 4 titik lampu dan 3 stop kontak dengan harga 900 ribu. Namun hal ini juga disesuaikan dengan harga di daerah dan kabel yang di gunakan.
"Kita ketahui bersama bahwa dalam pemasangan meteran perlu biaya dan instalasi, di rumah tangga juga memerlukan biaya, jadi Pemprov Kepri melalui dinas ESDM akan membantu masyarakat yang tidak mampu, melalui dana APBD untuk rumah tangga miskin. Akan kita pasangkan instalasi dan kita sambungkan sekalian meteran PLN nya. Hanya saja, APBD kita belum mampu dan tidak mencukupi untuk membantu semuanya," kata Gubernur.
Karena minimnya dana APBD, maka Pemerinta Provinsi Kepri mengajak perusahaan yang ada di bawah koordinasi dinas ESDM untuk membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang ada di lapangan tersebut. Dan melalui koordinasi dan komunikasi yang intens, Pemerintah Provinsi Kepri berhasil mengumpulkan dana CSR dari beberapa perusahaan untuk membantu mensukseskan program Kepri terang ini.
"Dana CSR itu akan kita alokasikan untuk pembayaran meteran ke PLN. Dan dana CSR tersebut langsung di kirim oleh perusahaan ke rekening PLN melalui koperasi PLN. Dari dana tersebutlah PLN bisa membangun jaringan dan sebagainya, sehingga program Kepri terang yang kita programkan bisa terealisasi di 9 Desa dan 2 Dusun sampai saat ini," terang Gubernur lagi.
Secara teknis, kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Hendri Kurniadi mengatakan, biaya pemasangan meteran ke PLN beda-beda, tergantung harga dan lokasi. adapun variasi harga yang ada berkisar Rp.300 ribu hingga Rp.900 ribu. Untuk yang di daerah tagihan PLN sebesar Rp900 ribu, sedangkan yang didaerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal) akan mendapatkan subsidi lagi sehingga menjadi Rp.300 ribu.
Source : (***)