Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Gubernur Yakin SDM Kepri Mampu Untuk Berdaya Saing

Gubernur kepri membuka seminar webinar terkait era revolusi industri 4.0
KEPRINEWS | KEPRI - Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad membuka kegiatan webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Batam secara virtual dari ruang kerjanya di lantai 4, Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang, Jum'at (8/10).
Hadir secara virtual dalam kegiatan tersebut Rektor Uniba Chablullah Wibisono, Warek IV Bidang Kerjasama Muhammad Gita Indrawan, Dekan Fakon dan Bisnis Bambang Satriawan, Kepala Prodi S 3 Manejemen SDM Uniba Indrayani dan Kepala Perwakilan Indonesia Kepri Musni Hardi Kusuma.
Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengapresiasi atas diadakannya Webinar ini, karena kegiatan ini dapat memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kepulauan Riau dalam menghadapi daya saing di era disrupsi 4.0 dan era pandemi Covid-19.
"Penguatan SDM untuk menghadapi daya saing di era sekarang sangat dibutuhkan. Selama ini SDM Indonesia khususnya SDM kita di daerah Provinsi Kepulauan Riau masih terpaku sebagai user," ujar Gubernur.
Gubernur berharap SDM dapat mengejar ketertinggalan dengan melakukan transformasi digital, masyarakat Kepulauan Riau harus memiliki tingkat literasi digital yang cukup serta mendukung penuh terjadinya transformasi digital.
Dijelaskan Gubernur, dalam revolusi industri 4.0 ini, ada 3 pilar utama yang harus dimiliki sebuah negara yaitu physical, digital, dan biological.
"Kita harus terus menstimulus agar SDM di Provinsi Kepri dapat berperan sebagai creator," harap Gubernur lagi. Indonesia sendiri terbilang masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara lain, terlebih ketika sudah munculnya prediksi bahwa Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke 4 pada tahun 2050 mendatang.
"Bisa kita simpulkan bahwa pandemi Covid-19 menganjurkan ataupun mendorong dibidang teknologi atau Information and Communication Technology yang unggul," katanya.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan kualitas SDM begitu penting bagi kelancaran upaya Indonesia dalam menyongsong era revolusi industri 4.0 yang serba digital.
Terakhir menurut Gubernur, harus adanya silver lining yang bisa diambil. Dimana salah satunya adalah peningkatan terhadap kebutuhan teknologi digital.
"Setidaknya sudah 50 persen dari total transaksi digital yang dilakukan di masa pandemi ini berasal dari pengguna baru," tutupnya.
Source : @jet