Tarmizi Datangi Puskesmas Kijang, Tanyakan Hasil Rapid Antigen Karyawan Swalayan WS

Tarmizi saat mendatangi puskesmas kijang bertemu dengan kepala dinas kesehatan bintan Dr. Gama F Isnaini dalam mengklarifikasi permasalahan
KEPRINEWS | BINTAN - Anggota DPRD Kabupaten Bintan, Dapil Kecamatan Bintan Timur, Tarmizi mendatangi Puskesmas Kijang untuk meminta kejelasan atau klarifikasi terkait permasalahan pada peristiwa hasil Rapid Antigen yang dikeluarkan oleh Puskesmas Kijang terhadap belasan karyawan Swalayan WS pada tanggal 29 dan 30 Juni 2021 lalu yang menuai kontra.
“Sebagai wakil rakyat, kita hanya mau bertanya, ada apa sebenarnya, karena hasil rapid antigen tersebut berbeda dengan hasil klinik yang ada diluar sana (Tanjungpinang), kalau seperti ini masyarakat bingung yang mana yang benar, sementara dari pihak puskesmas mengatakan dan mengklaim bahwa hasil yang mereka keluarkan itu adalah benar,” terang Tarmizi pada media ini Senin, (05/07) pagi.
Kita ketahui sebelumnya, sebanyak 21 karyawan dinyatakan positif saat melakukan tes rapid antigen di Puskesmas Kijang. Berselang satu hari kemudian karyawan swalayan ws tersebut melakukan pemeriksaan kembali diklinik yang ada diTanjungpinang, dan hasil yang didapatkan ternyata para karyawan tersebut dinyatakan hasilnya negatif.
“Dan inilah yang akhirnya membuat dilema para karyawan tersebut sehingga mereka harus mengikuti yang mana, terang Tarmizi.
Lanjutnya lagi saya tidak setuju kalau mereka pihak puskesmas mengatakan hasil yang punya mereka itu yang benar, karena ini ada bukti yang mengatakan hasil pemeriksaan rapid antigen mereka negatif,” tegasnya.
Selain itu ungkap Tarmizi, begitu karyawan tersebut dinyatakan positip hasil antigennya, mereka diberikan obat, dan ternyata obat yang mereka dapatkan itu tertulis tanggal expirednya tinggal 2 hati lagi, nah inialahenjadilan mereka bingung dan melalui saya mereka mempertanyakan itu. Nah dikesempatan ini makanya saya kembali mempertanyakan terkait pengkonsumsian obat tersebut apakah itu bermasalah apa tidak? Ucap Tarmizi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama F Isnaini menuturkan bahwa, semua permasalahan ini harus diselesaikan dengan baik-baik dengan kepala dingin dan rasa kekeluargaan yang tinggi.
“Tenaga kesehatan kita ini kan sudah bekerja secara maksimal, secara manusiawi mungkin mereka ada rasa kecewa dan sebagai pimpinan saya memberi dukungan secara moral kepada mereka agar tetap semangat, semoga kedepannya kita semua diberikan kelancaran dalam bertugas,” tandasnya saat dikonfirmasi dalam klarifikasi di Puskesmas Kijang.
Terkait dengan pengkonsumsian obat yang sudah mencapai tanggal expirednya Gama mengatakan " itu tidak menjadi masalah karena pengkonsumsian obat itu ada masa tenor/tenggangnya selama 3 bulan kedepan, jadi menurut saya itu tidak menjadi suatu persoalan, ungkap Gama.
Lebih lanjut dirinya juga menegaskan bahwa hasil tes rapid antigen yang berbeda tersebut terjadi bisa saja akibat dari teknis medis, namun sejatinya dalam tindakan medis tetap harus mengikuti Prosedur (Protap) yang ada.
“Dari alatnya saja sudah ada perbedaan, dan masing masing alat juga mempunyai standard yang berbeda, bisa saja dari metode dan cara yang berbeda bisa mendapatkan hasil yang berbeda juga, jadi intinya segala kemungkinan itu bisa terjadi," tutupnya.
Source : @Tim