Rapid Antigen Berbayar diLuar Nalar dan logika
Perppat Bentan dan Dewan Bintan Datangi Posko PPKM Perbatasan Pemko - Bintan
Ketua Perppat Bentan
BINTAN - Ketua PERPPAT BENTAN Hasriyawadi bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bintan, Tarmizi dan M .Toha mendatangi Pos Penyekatan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) di KM 16 Tanjungpinang, Sungai Pulai, Kamis(15/7) pagi.
Petugas pelaksana rapid antigen hanya bisa terdiam atas kedatangan ini, mereka mempertanyakan keresahan masyarakat Bintan yang dimintai biaya Rp 150 ribu untuk biaya Rapid Antigen, berdasarkan dengan kwitansi pembayaran.
"Seharusnya kalau dia mau fair harusnya mereka datangkan petugas dari Dinas Kesehatan Pemko dan ini pun sifatnya Gratis. Pada saat didatangi tidak ada satupun petugas dari Dinas Kesehatan Tanjungpinang," ungkap Pria yang akrab disapa Gentong ini.
Petugas PPKM tidak menjawab ketika Gentong mempertanyakan adanya Logo Bintan di Plang Penyekatan PPKM. Ini terlihat seakan akan Pemko Tanjungpinang belum siap dalam melaksanakan PPKM Darurat.
"Jangan seolah olah nanti Bupati kami mengamini dalam pelaksanaan Rapid Antigen berbayar, padahal Bupati kami hari ini juga mempertanyakan kebijakan Pemko Tanjungpinang yang memberatkan masyarakat Bintan," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang, Riono dalam hal ini mengatakan kegiatan ini dilakukan karena angka penyebaran Covid-19 di Tanjungpinang sudah tinggi, jadi kami melakukan ini hanya untuk memutuskan rantai penyebaran virus, Tidak ada kata - kata wajib. Untuk masyarakat tetaplah di Rumah kalau memang tidak ada urusan penting," ujarnya.
Hingga berita diunggah Satgas Covid-19 Pemko Tanjungpinang dan Anggota DPRD Bintan masih terjadi perdebatan.
Salah satu masyarakat Bintan yang terlihat hendak ke tanjungpinang dengan melihat aksi spontan ini menyambut dengan semangat, memang seharusnya dipertanyakan rapid berbayar itu, kasihan kami kami ini pak yang sehari harinya mencari rezeki dipinang masa kami harus bayar Ro. 150 ribu sementara penghasilan kami saja satu harinya gak sampai segitu, ucapnya dengan nada sedikit marah.
Namun ada beberapa masyarakat yang hadir dan melihat aksi itu sempat menanyakan gimana tindakan Bupati Bintan dengan kejadian seperti ini, apakah bupati bintan hanya berdiam diri saja melihat masyarakatnya diberlakukan oleh pemko tanjungpinang seperti itu. Bupati Bintan dimanakah dirimu saat masyarakat mu sedang membutuhkan perhatian, kami kami ini siap mendukung aturan pemerintah tetapi jika aturan itu sudah sangat diluar akal dan logika kami, maka kami pun siap untuk bereaksi demi kepentingan kami semua, ucap salah seorang masyarakat yang hadir ditempat itu.
Source : @Tim